Scandinavian design.com

Scandinavian Style

SCANDINVIAN STYLE

1

Scandinavian style adalah gaya interior yang berasal dari negara Scandinavia yang terdiri dari beberapa negara (Nordic) di Eropa Timur seperti, Norwegia, Swedia, Denmark, Islandia, dan Finlandia. Desain arsitektur atau interior Scandinavia mulai diperkenalkan pada pameran desain di Amerika dan Kanada sekitar tahun 1950-an. Bangsa Skandinavia dikenal sebagai bangsa yang ramah. Mereka tumbuh di sebuah negeri berpemandangan indah dan berbudaya tinggi. Konon, Denmark  dijuluki sebagai  The Happiest Country in The World. Mungkin karena kota-kota yang dekat dengan Kutub Utara itu menawarkan lingkungan kota yang relatif santai,  di mana aktivitas keseharian  berjalan perlahan. Salah satu contohnya adalah  Kopenhagen, ibu kota Denmark. Kota yang sangat modern, namun  suasana kotanya lebih mirip kota kecil, hening, santai, dan tenang. Stres pun sirna.

Suasana lingkungan dan aura kota yang tenang, turut  memengaruhi karya-karya para arsitek dan desainer Nordic. Gaya ini sangat dipengaruhi oleh gerakan modernis & Bauhaus dan ditandai dengan fungsi dan produksi massal yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas atau menghilangkan rahmat dan keindahannya. Kekuatan warna-warna alam pun memengaruhi  estetika desainnya. Bentuk-bentuk sederhana dibuat indah karena menggunakan material terbaik. Sebagian besar cenderung berkembang ke arah minimalis dengan warna yang  solid, alami, dan tenang, seperti warna keramik abu-abu, cokelat tanah liat, dan warna pasir.

Cahaya alami adalah salah satu elemen alam yang memengaruhi dan menentukan gaya desain Skandinavia. Musim dingin yang panjang dan minimnya sinar matahari menginspirasi desainer Skandinavia untuk menciptakan lingkungan dengan kesan terang, ringan dan praktis dengan garis yang bersih. Bila memungkinkan,  mereka akan menambahkan jendela besar untuk memaksimalkan cahaya masuk ke rumah dan menerapkan latar belakang dinding  warna putih untuk merefleksikan cahaya di sekitar ruangan. Rangka perabotan yang dibuat ringan dan longgar memungkinkan cahaya alami masuk ke seluruh ruang dan dapat ‘menembus’  ke seluruh  perabotan sehingga  suasana segar dapat dinikmati di  tiap sudut ruang. Desainer Skandinavia terkenal antara lain: Verner Panton, Arne Jacobsen, Eero Aarnio, Alvar Aalto dan Eero Saarinen.

Swedia dan Finlandia termasuk negara yang memiliki berbagai macam jenis kayu, termasuk pinus, cemara, aspen, birch, maple, elm, dan alder. Hal ini telah memberikan kontribusi terhadap desain Skandinavia. Ketidakmampuan untuk mengimpor bahan, biaya produksi yang tinggi, dan kesulitan ekonomi daerah menciptakan berbagai keterbatasan pada desain Skandinavia dan kerajinan. Namun, kendala ini juga memberikan kontribusi terhadap estetika sederhana yang sering mendefinisikan budaya desain Skandinavia. Banyak dari produk ini tidak diolah, yaitu kayu dalam keadaan mentah dan alami.

Para desainer Scandinavia lebih tertarik untuk menghasilkan produk yang fungsional, tahan lama, dengan harga yang efisien. Mereka percaya bahwa jika konsumen memang membutuhkan sesuatu, barang tersebut akan dibeli, tetapi jika tidak, tidak perlu dijual. Pada prinsipnya desain gaya Scandinavia memprioritaskan fungsionalitas tanpa menghilangkan keindahan dan keanggunannya.

Penerapan gaya Scandinavia yang terkesan feminim tidak hanya sebatas pada rumah tinggal saja, melainkan juga bisa di terapkan pada usaha bisnis yang sedang berkembang saat ini seperti cafe yang semakin menjamur dimana-mana. Gaya Scandinavia pada cafe sangat cocok karena cafe sendiri adalah tempat dimana seseorang dapat duduk cukup lama sekedar untuk menikmati minuman dan hidangan ringan bersama teman atau sahabat dan sesuai dengan gaya Scandinavia yang mendukung kebutuhan atau fungsi dari cafe itu sendiri yaitu memberikan kesan hangat, homey, dan santai seperti berada di ibu kota Denmark, kota yang sangat modern, namun  suasana kotanya lebih mirip kota kecil, hening, santai, dan tenang hingga stres pun sirna. Tidak hanya cocok bagi konsumen atau pengunjung tapi juga sesuai bagi orang yang ingin membuka usaha cafe dengan budget yang tidak terlalu tinggi karena gaya Scandinavia adalah sinonim dari kesederhanaan dan keanggunan.

Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri khas dari gaya desain Scandinavia yang bisa di terapkan di dalam sebuah cafe :

  • Material kayu

2

Kayu merupakan material yang sering digunakan sebagai bahan utama dalam membangun sebuah cafe dengan gaya Scandinavia. Bukan hanya untuk bangunan, kayu juga mendominasi furnitur yang digunakan pada cafe. Kayu biasanya digunakan sebagai material untuk ceiling dan dinding cafe. Kayu dapat memberikan kesan hangat, homey, dan alami untuk cafe.

Material kayu yang digunakan biasanya tidak di-finishing. Kayu lebih baik dibiarkan alami, asli, tidak dipoles, sehingga konsumen dapat menikmati keindahan yang terdapat dalam material kayu. Pada desain gaya Scandinavia, material kayu biasanya dipadukan dengan warna-warna yang lembut, monokrom dan tidak mencolok.

  • Lantai kayu

3

Ciri khas dari gaya Scandinavia adalah penggunaan lantai kayu. Kayu yang digunakan untuk lantai cenderung memiliki warna pucat atau gelap. Sebaiknya gunakan lantai kayu untuk seluruh ruangan cafe kecuali pada toilet atau area basah lainnya.

Warna natural

4

Warna yang sering digunakan pada desain gaya Scandinavia adalah putih, abu-abu, biru, dan krem. Saat ini sudah banyak berkembang penggunaan warna netral lain yang lebih cerah. Hal ini bertujuan untuk membuat ruangan terasa lebih luas, cerah, dan memberikan suasana yang lebih hidup.

Warna-warna natural ini telah menjadi trademark tersendiri dari desain Scandinavia dan menjadi salah satu daya tarik utama. Pada tahun 40-an ide untuk bereksperimen dengan warna telah diperkenalkan oleh Josef Frank dan dilanjutkan pada era 60-an yang diawali oleh Marimekko, di mana ia lebih berani menggunakan warna-warna yang terang dan ornamen yang cerah.

  • Penekanan pada fungsi

Fungsi merupakan elemen terpenting dalam desain gaya Scandinavia. Cafe yang nyaman adalah cafe yang terbuka, sejuk, dan memungkinkan konsumennya untuk betah berlama-lama disana. Interior gaya Scandinavia menitikberatkan pada fungsi untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh pengunjung cafe sehingga penataan ruang lebih banyak didesain agar tidak menyulitkan gerak pekerja dan pengunjung cafe. Dengan demikian, orang yang berada di dalamnya akan merasa nyaman dan betah di dalamnya.

Furnitur sederhana

5

Furnitur gaya Scandinavia pasti sangat memperhatikan detail dan menggunakan bahan berkualitas tinggi. Ciri lain dari interior desain gaya Scandinavia adalah bentuknya yang minimalis dan dilambangkan dengan motif garis. Bentuk yang sederhana dan tegas ini juga direpresentasikan dalam desain arsitektur dan furnitur yang ada di dalam cafe.

Furnitur gaya Scandinavia sangat cocok dengan urban style (interior gaya urban). Interior urban lebih dinamis dengan model furnitur yang ramping, sama seperti dengan furnitur Scandinavia. Meskipun terkesan minimalis, furnitur Scandinavia punya nilai seni yang tinggi.

  • Jendela besar untuk pencahayaan

6

Jendela yang besar sangat digemari oleh orang Scandinavia. Hal ini mungkin disebabkan oleh sedikitnya sinar matahari saat musim dingin. Jendela besar dari lantai hingga atap ceiling banyak digunakan agar sinar matahari natural dapat masuk ke dalam ruangan dengan sempurna. Dengan ini, Anda juga dapat menghemat energi dengan tidak menggunakan lampu pada siang hari.

  • Terintegrasi dengan alam

7

Orang Scandinavia sangat menyukai alam. Mereka senang sekali melakukan kegiatan yang berhubungan dengan alam, seperti bersepeda, hiking, dan berenang. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk menghabiskan waktu di luar rumah. Saat musim dingin mereka tidak bisa menikmati alam seperti pada musim panas. Maka, mereka berusaha memasukkan unsur alam ke dalam rumah. Dan konsep ini bisa di gunakan pada cafe contohnya dengan menambahkan tanaman dan furnitur yang meniru alam seperti serat kayu ataupun tanaman kedalam cafe.

Jendela besar selain memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan juga dapat mengintegrasikan area luar ke dalam ruangan. Jendela ini juga tidak dilapisi tirai yang terlalu dekoratif, tetapi hanya menggunakan tirai putih yang terlihat bersih dan rapih atau bahkan tidak menggunakan tirai sama sekali.

  • Ramah lingkungan

Desain Scandinavia merupakan salah satu gaya arsitektur yang ramah terhadap alam. Orang Scandinavia sangat memperhatikan perubahan iklim yang saat ini tengah terjadi. Maka, mereka sangat berusaha untuk menghemat penggunaan energi di rumah. Rumah modern Scandinavia memiliki ‘green’ teknologi yang terkemuka dan telah diekspor ke seluruh dunia. Dan ini sangat cocok untuk diterapkan pada cafe untuk menekan pengeluaran.

Ditulis oleh:

Yuliyanti, S.Ds.

Jessica Caroline, S.Ds.

Sumber:

https://www.glitzmedia.co/post/ingin-menerapkan-gaya-desain-interior-skandinavia-perhatikan-6-cirinya

https://www.arsitag.com/blog/desain-gaya-scandinavian/

SCANDINAVIAN DESIGN

https://www.femina.co.id/home-interior/han-gaya-skandinavia

 

 

Thomas Laxholm founded Laxholm furniture in 2011 and has developed a B2B furniture company that specializes in teak, Mindi, Mahogany and rattan, mostly focusing on the lifestyle-based design of outdoor and indoor furniture for the global market.

Thomas was born in Denmark where he had a long career in retail before moving to Java and discovering the country’s fascinating history with furniture. As a Scandinavian he was drawn to Indonesia’s exotic, lush nature and the craftmanship of the locals, seeing how their skills and simple shapes would blend perfectly with the modern worlds taste for minimalistic designs and natural materials.

Thomas has lived in Indonesia since 2008 and has an extensive knowledge about the countrys furniture industry.